Ransomware Wannacry, Cyber Attack yang Gemparkan Dunia di 2017

Ransomware Wannacry, Cyber Attack yang Gemparkan Dunia di 2017

Sumber: CSO Online

Cyber attack kini semakin sering dijumpai dan mengancam perangkat serta data milik pengguna. Namun, tahukah kamu? Kalau 6 tahun lalu terjadi peristiwa menegangkan bagi semua orang apalagi pada sebagian besar industri dunia karena adanya serangan Ransomware Wannacry yang cukup masif.

Di tengah kesibukan dunia industri, serangan ransomware tiba-tiba mengguncang dunia dan merampas berbagai file penting milik berbagai perusahaan ternama. Tidak tanggung-tanggung, virus tersebut mengenkripsi sejumlah informasi kritis mulai dari dunia medis hingga perbankan.

Pada episode SATELLITE kali ini akan dibahas insiden cyber attack yang melibatkan Ransomware Wannacry. Lalu, seperti apa momen yang terjadi saat itu hingga tidak terlupakan bagi banyak orang? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
 

Sumber: Insurance Journal
 

Kejadian Cyber Attack Ransomware Wannacry
12 Mei 2017 tentunya menjadi momen yang sulit dilupakan bagi banyak orang. Pada hari itu, salah satu serangan ransomware terbesar yang pernah ada menyerang puluhan ribu komputer secara global dan menghambat kinerja setiap penggunanya. Cyber attack tersebut menyebar sangat cepat karena teknologinya yang canggih sehingga terbilang sulit untuk dicegah.

Bagaimana tidak, ransomware WannaCry berhasil menginfeksi hingga 75 ribu komputer yang tersebar di seluruh dunia dan bertempat di 99 negara. Belum sampai di situ pihaknya juga meminta uang tebusan dengan nominal besar bagi para korban untuk mendapatkan kembali sejumlah dokumen berharga miliknya.

Rumah sakit ternama di Amerika Serikat yaitu Hollywood Presbyterian Medical Center yang bertempat di Los Angeles pun harus mengeluarkan uang sebesar 17 ribu US Dollar atau sekitar 226 juta rupiah. Keputusan tersebut dilakukan oleh pihaknya untuk mempersingkat musibah dan menghemat waktu bagi para pasien yang kesakitan dan membutuhkan tindakan medis.

Karena waktu penyebarannya yang cukup singkat, semua pihak pun melakukan upaya terbaiknya untuk menghentikan cyber attack tersebut dengan sejumlah cara. Pihak Turki melalui akun twitter-nya pun sempat menjelaskan bahwa ransomware Wannacry melancarkan misinya dan masuk melewati celah keamanan SMB atau Server Message Block sistem operasi Window.

Tidak perlu memakan waktu terlalu lama, pada 13 Mei 2017 seorang peneliti yang mahir di bidangnya akhirnya sukses menemukan kelemahan dari serangan ransomware mengerikan tersebut. Dirinya membeli domain tersebut hanya dengan 10 US Dollar atau setara dengan 130 ribu rupiah.

Aksi ini menjadi obat jitu bagi serangan ransomware Wannacry hingga Alfons Tanujaya selaku peneliti keamanan Tanah Air melaporkan penurunan signifikan dari seratus ribuan IP menjadi seribu IP saja.

Baca juga: Serangan Siber Bisa Diatasi dengan Penerapan Teknologi AI
 

Apakah Serangan Ransomware Menjadi Bagian dari Cyber Attack?
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kemajuan teknologi yang semakin canggih tentu akan diiringi dengan berbagai modus kejahatan baru dan perlu dihindari. Salah satu tindakan kriminal yang hingga kini masih sulit untuk dipecahkan adalah serangan Ransomware. Bagaimana tidak, bentuk kejahatan tersebut mengancam keamanan sejumlah data penting yang tersimpan pada laptop maupun komputer.

Ransomware sendiri merupakan sebuah virus yang mengincar sistem dan akan mengenkripsi hingga mengacak data milikmu sehingga pengguna tidak bisa membaca maupun mengakses gadget tersebut. Untuk membukanya, dekripsi perangkat tersebut dengan memasukkan kode yang didapatkan dari sang hacker.

Nah mendapatkan kata sandi tersebut tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Seperti pengalaman serangan ransomware yang dialami rumah sakit di Los Angeles, korban biasanya perlu membayar sejumlah nominal uang tebusan untuk mendapatkan kode tersebut.

Namun berhati-hatilah karena ada juga sejumlah hacker yang memberikan ancaman data hilang jika dana tersebut tidak disalurkan. Bukan tanpa sebab, cyber attack tentu tidak secara tiba-tiba menyerang perangkatmu.

Biasanya laptop maupun komputer yang telah terinfeksi pernah terhubung dengan teknologi internal yang sudah terpapar, membuka link phising yang mengandung virus, bahkan pernah mampir di sejumlah situs web yang bertujuan untuk menipu.

Sumber: ITSEC Group

Waspada dan Ketahui Cara Atasi Cyber Attack
Keberadaan ransomware Wannacry memberikan pelajaran tersendiri bagi seluruh pengguna teknologi global. Keberadaan data penting pada perangkat membuat kamu perlu mengetahui cara mengatasi ancaman tersebut dan menghadirkan proteksi maksimal. Lalu, apa saja siasat untuk menghindari berbagai serangan ransomware yang mungkin terjadi?
 

Gunakan Antivirus Terbaik
Salah satu cara memberikan proteksi bagi perangkat adalah dengan menggunakan antivirus. Berbeda dengan yang biasa digunakan, ada baiknya pengguna mengunduh jenis antivirus ter-update sehingga dapat menanggulangi berbagai serangan baru yang mungkin mengancam dokumen berharga.

Tidak perlu khawatir, satu antivirus biasanya dapat mendukung sejumlah kebutuhan penting penggunanya. Software tersebut dapat memberikan perlindungan terhadap sistem, proteksi data, melakukan scanning secara mudah, menghindari sejumlah spam, bahkan memberikan perlindungan dari firewall, spyware, hingga email-scanner yang mungkin mengincar.
 

Miliki Aplikasi Decryptor
Saat sudah secara maksimal memberikan proteksi terbaik melalui antivirus, pengguna tetap perlu mempersiapkan diri dengan kehadiran aplikasi decryptor ransomware sebagai tindakan pencegahan. Teknologi ini dapat membantu pengguna untuk merestorasi sejumlah file berharga yang disimpan oleh sang hacker saat melangsungkan cyber attack, salah satunya ransomware Wannacry.

Cara kerjanya pun cukup mudah, aplikasi tersebut akan memecahkan kode sandi sehingga pengguna dapat membuka dan mengakses kembali data-data miliknya. Namun jangan khawatir, kini teknologi telah cukup canggih sehingga beberapa aplikasi antivirus telah dilengkapi dengan decryptor ransomware untuk mempermudah pengguna.
 

Jangan Memenuhi Permintaan Hacker
Meminta tebusan adalah salah satu alasan mengapa para hacker melangsungkan kejahatan online tersebut. Biasanya ketika seseorang mengalami serangan ransomware, terdapat permintaan yang perlu dituruti agar kamu bisa mendapatkan kode sandi dari file-file tersebut.

Namun sayangnya, cara ini pun belum tentu ampuh untuk menyelesaikan masalah yang ada. Ketika diminta untuk membayar agar data bisa kembali, tidak jarang para hacker justru tidak mengembalikan file milik dan kerugian pun semakin bertambah.

Apalagi, dengan memberikan uang dapat memotivasi mereka untuk melakukan kejahatan yang sama ke orang lain. Oleh karena itu, kamu bisa memanfaatkan aplikasi decryptor tersebut sebelum jatuh ke permainan sang hacker.
 

Backup File Penting ke Lokasi Aman
Selain memanfaatkan kapasitas perangkatmu, kini dunia teknologi telah didukung dengan berbagai lokasi penyimpanan tambahan yang tidak kalah aman. Kamu bisa memanfaatkan penyimpanan berbasis cloud maupun memanfaatkan hard drive sehingga data tidak hilang sepenuhnya ketika mengalami serangan ransomware maupun ransomware wannacry yang mungkin mengancam.

Itu dia topic Eraspace Time Flight atau SATELLITE kali ini yang mengingat kejadian menakutkan pada 12 Mei 2017 lalu. Setelah sukses melangsungkan serangan ransomware wannacry di seluruh penjuru dunia, kini saatnya pengguna memproteksi perangkat dengan lebih maksimal agar terhindar dari kemungkinan hilang data.

Tentunya perangkat berkualitas dapat menghadirkan keamanan terbaik bagi data-data yang tersimpan. Untungnya, Eraspace menyuguhkan berbagai laptop canggih yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengguna seperti untuk belajar bahkan bekerja dengan kebutuhan berat milikmu.

Apalagi, kamu bisa menikmati gratis ongkir di setiap pembelian pada website resmi Eraspace maupun aplikasinya. Yuk, lengkapi diri dengan perangkat terbaik hanya di Eraspace, sekarang.

Baca juga: Waspada, 5 Tanda Perangkat Gadget Terkena Serangan Malware



Copyright © 2013-present Magento, Inc. All rights reserved.