Mengenang Kisah Steve Jobs yang Mundur dari Posisi CEO Apple

Mengenang Kisah Steve Jobs yang Mundur dari Posisi CEO Apple

Sumber: bio. Biography.com

Pada tanggal 24 Agustus 2011, kemeriahan dunia teknologi kembali mendapat sorotan yang tidak biasa. Bukan karena perilisan smartphone terbaru, melainkan karena Steve Jobs, sosok ikonik di balik kesuksesan perusahaan raksasa teknologi Apple ini secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO Apple, perusahaan yang telah membawanya ke puncak inovasi dan transformasi.

Langkah ini pun tidak hanya mempengaruhi Apple sebagai perusahaan, namun juga merasuki seluruh industri teknologi yang saat itu sedang merekah. Kendati demikian, pengunduran diri ini tampaknya bukan sebuah keputusan tiba-tiba karena kesehatannya sudah terganggu selama beberapa waktu. Bahkan, 43 hari setelahnya Steve Jobs meninggal karena penyakit tersebut. Tanpa berlama-lama, yuk simak fakta pengunduran diri sang CEO Apple melalui Satellite kali ini.

Akhir Era Sang CEO Apple
Saat itu, tidak ada satu orang pun yang menyangka akan mendengar sebuah pengumuman masif dan mengagetkan. Pasalnya, Steve Jobs sudah sejak lama dianggap sebagai ikon yang dihormati dan perusahaan tersebut tampak tidak lengkap tanpa kehadirannya di bangku CEO Apple. Momen ini menandai titik balik yang sangat penting, bukan hanya dalam perkembangan Apple itu sendiri, tetapi juga dalam lanskap teknologi yang lebih luas.

Di bawah kepemimpinan  Steve Jobs, Apple mengalami kebangkitan yang menakjubkan karena sukses melahirkan produk-produk revolusioner dan dicintai para penggila teknologi seperti iPod, iPhone, dan iPad. Gadget-gadget tersebut pun langsung mengubah wajah keseluruhan industri dan menjadikan Apple sebagai nama yang dikenal oleh orang banyak.

Pada saat Jobs mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi CEO karena alasan kesehatan pada tahun 2011, komunitas teknologi dihadapkan pada ketidakpastian yang besar. Apalagi, Apple telah menjadi sinonim dengan visi inovatifnya, perhatian terhadap desain yang cermat, dan komitmennya yang teguh terhadap pengalaman pengguna yang unik.

Sumber: LiveAbout

Ketika berita mengenai pengunduran dirinya menyebar, banyak yang bertanya-tanya apakah Apple masih bisa melanjutkan tren produk-produk revolusionernya tanpa kehadiran seorang pemimpin visioner di posisi tertinggi. Terlebih karena di bawah panduannya, perusahaan tersebut telah menjelma menjadi salah satu raksasa teknologi yang paling sukses di dunia, mempertahankan warisan inovasi dan ketekunan.

Kepergian Jobs dari bangku CEO Apple meninggalkan kekosongan yang sulit diisi di dalam perusahaan. Tim Cook pun ditunjuk sebagai pengganti untuk memimpin perusahaan dengan pendekatan yang berbeda, namun tetap efektif hingga detik ini. Hal ini guna memastikan kesinambungan keberhasilan Apple dan tetap menjaga posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar gadget yang semakin ketat.

Selain dampaknya terhadap Apple, keputusan Steve Jobs untuk mengundurkan diri juga mempengaruhi seluruh industri teknologi. Apalagi, sepanjang masa jabatannya Ia sukses telah menciptakan standar baru dalam inovasi, desain produk, dan pengalaman pengguna. Dengan begitu, warisannya akan terus meneruskan inspirasi dan pengaruhnya dalam upaya menciptakan teknologi yang berdampak positif pada dunia.

Baca juga: Fitur Apple Watch Kembali Berjasa Tolong Pelari Norwegia

Sejak Lama Mengidap Penyakit Ganas
Di balik keputusan mundur dari kursi CEO Apple, sebenarnya tersembunyi perjuangan panjang dan tidak pernah berhenti melawan kanker pankreas yang akhirnya merenggut kesehatan dan kemampuannya untuk terus memimpin. Steve Jobs pertama kali dihadapkan pada tantangan berat ini pada tahun 2003 ketika Ia didiagnosis menderita kanker pankreas, jenis kanker yang sering kali ditemukan pada tahap lanjut dan sulit untuk diobati.

Meskipun menerima pengobatan intensif yang mencakup operasi dan terapi radiasi, Jobs tetap meneruskan kepemimpinan di perusahaan miliknya dengan determinasi yang luar biasa. Namun pada tahun 2004, Ia mengumumkan bahwa penyakit yang diidapnya merupakan tumor neuroendokrin, jenis langka dari kanker pankreas yang lebih lambat berkembang daripada jenis yang lebih umum.

Setelah bertahun-tahun berjuang dan menghadapi tantangan kesehatan yang serius, pada 2011 Steve Jobs memutuskan bahwa ia tidak lagi memiliki energi dan fokus yang diperlukan untuk melakoni peran CEO Apple secara aktif. Dalam surat pengunduran dirinya, Ia menjelaskan bahwa tanggung jawabnya terhadap perusahaan dan para pemegang sahamnya memerlukan pemimpin dengan energi yang lebih besar.

Meskipun ia mengundurkan diri dari jabatan CEO, Jobs berencana untuk tetap terlibat dalam perusahaan sebagai chairman dewan direksi. Keputusan Jobs untuk mengundurkan diri sebagai CEO Apple menjadi penutup dari salah satu bab paling penting dalam sejarah perusahaan.

Meskipun pengumuman ini mengguncang pasar dan publik, Apple terus melanjutkan perjalanannya di bawah kepemimpinan Tim Cook, yang telah dipilih oleh sang ikon sebagai penggantinya. Tidak lama setelah keputusan ini diambil, Steve Jobs meninggal, menghembuskan nafas terakhirnya pada 5 Oktober 2011 di Palo Alto, California.

Penemuan Revolusioner Steve Jobs Selama menjabat
Setelah Steve Jobs meninggal, salah satu pendiri Apple Inc. ini meninggalkan jejak yang tidak terhapuskan dalam dunia teknologi sampai sekarang melalui serangkaian inovasi yang luar biasa selama masa jabatannya sebagai CEO Apple. Temuan-temuan ini tidak hanya mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi, namun juga mengubah seluruh industri dan menegaskan Apple sebagai pemimpin teknologi global.

ITunes di 2001
Lebih dari dua puluh tahun lalu, Steve Jobs, sang CEO Apple memperkenalkan iTunes sebagai sebuah perangkat lunak pemutar media digital yang sukses merevolusi cara musik dikonsumsi dan didistribusikan. Fitur ini hadir sebagai platform yang legal dan ramah pengguna agar dapat membeli maupun mengunduh musik secara online dan efektif tanpa takut adanya pembajakan yang merajalela.

Setelah mendapat perhatian dari pecinta musik global, iTunes Store lebih lanjut memperluas fungsinya sehingga pengguna dapat membeli bahkan mengunduh lagu, album serta video. Inovasi ini tidak hanya memberdayakan artis dan label rekaman untuk memonetisasi konten mereka, tetapi juga membuka jalan bagi industri musik digital seperti yang kita kenal saat itu.

Sumber: Inc. Magazine

IPod di 2001
Pada tahun yang sama dengan peluncuran iTunes, CEO Apple itu kembali memperkenalkan produk terbarunya untuk ranah musik. IPod merupakan pemutar media portabel yang sepenuhnya mengubah cara orang membawa dan mendengarkan musik. Desain ramping, antarmuka yang mudah digunakan, serta kapasitas penyimpanan yang cukup besar pada saat ini menjadi pembeda dari pemutar MP3 pada umumnya.

Integrasi iPod dengan iTunes memberikan pengalaman tanpa hambatan bagi pengguna untuk mentransfer koleksi musik mereka ke perangkat ini. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan merek Apple, tetapi juga memulai tren global, menciptakan permintaan akan pemutar musik berukuran saku dan akhirnya mengakibatkan penurunan pemutar CD tradisional.

iPhone di 2007
Mungkin salah satu penemuan paling revolusioner sebelum Steve Jobs meninggal dan memutuskan untuk mundur sebagai CEO Apple adalah peluncuran iPhone pada 2007. Perangkat ini mampu menggabungkan fungsi telepon, iPod, dan alat komunikasi internet menjadi satu sehingga menjadi gerbang untuk era ponsel pintar.

Antarmuka layar sentuhnya, desain ramping, serta ekosistem aplikasi yang kuat sukses mengubah cara orang berkomunikasi, mengakses informasi, bahkan menjalankan bisnis rumit. Semua orang setuju bahwa iPhone telah jadi standard baru bagi teknologi seluler dan memicu persaingan sengit dan menginspirasi produsen lain untuk menciptakan ponsel pintar mereka sendiri.

Tiga temuan tersebut, yaitu iTunes, iPod, dan iPhone, menyoroti kemampuan tidak tertandingi dari Steve Jobs untuk mengantisipasi dan membentuk kebutuhan konsumen sambil memberikan solusi inovatif. Warisinya melampaui produk itu sendiri, karena pendekatan visionernya terhadap desain, pengalaman pengguna, dan integrasi teknologi terus mempengaruhi bagaimana perusahaan mendekati inovasi saat ini.

Nah, itu dia informasi lengkap dari Satellite kali ini yang memperingati peristiwa bersejarah dalam dunia teknologi yaitu mundurnya Steve Jobs dari bangku CEO Apple pada 24 Agustus 2011 silam. Walau Steve Jobs meninggal tidak lama setelah kejadian ini, produk keluarannya tidak henti-henti memberikan kenyamanan bagi pengguna karena fitur berkelas yang ditawarkan.

Untungnya kamu bisa mendapatkan gadget Apple terbaik dengan garansi resmi beserta aksesorisnya di Eraspace. Eraspace menghadirkan pernagkat berkualitas yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan dan bujet. Apalagi, sedang ada Eraversary yang merupakan perayaan ulang tahun ke 27 dari Erajaya.

Nikmati promo menarik bahkan penawaran hadiah yang tidak perlu diundi dengan cara memenangkan permainan. Caranya, lakukan pembelian pada website maupun aplikasi resmi Eraspace dan dapatkan tiketnya. Yuk, lengkapi diri dengan perangkat terbaik hanya di Eraspace, sekarang!

Baca juga: 5 Kelebihan Apple Pages yang Wajib Diketahui Pengguna Apple



Copyright © 2013-present Magento, Inc. All rights reserved.