Ketahui 5 Hal Penting Tentang NFT Sebelum Memulainya
Sumber: tokocrypto
Satu bulan terakhir ini, istilah NFT atau Non Fungible Token menjadi topik yang hangat diperbincangkan. Apalagi dengan kemunculan Ghozali, seseorang yang berhasil menjadi miliarder hanya dalam waktu 3 hari berkat penjualan foto-foto selfie-nya dijadikan NFT. Hal ini yang melatarbelakangi banyak orang untuk mengenal NFT lebih mendalam lagi.
Di mana, NFT seolah digambarkan sebagai aset digital yang memiliki nilai tinggi di masa mendatang. Akan tetapi sebelum memutuskan untuk ikut berpartisipasi membuat atau mengoleksi NFT sebagai aset digital, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan. Mengingat, tidak sembarang foto atau gambar yang dapat dijadikan NFT untuk memiliki nilai tinggi. Yuk, simak penjelasan berikut ini.
Aset Digital Berbasis Blockchain
Sumber: mojokertokab
Sama halnya dengan mata uang digital, NFT dikelola di bawah naungan sistem bernama blockchain. Di mana, NFT menjadi aset digital yang dapat diperjualbelikan namun tidak bisa digunakan sebagai alat pembayaran seperti cryptocurrency. Bagi kamu yang ingin menjadi kolektor NFT sebagai aset untuk berinvestasi di masa depan, maka pilihlah jenis NFT yang memang diprediksi memiliki nilai di masa mendatang.
Pasalnya, dengan kemunculan Ghozali yang membuat foto selfie-nya menjadi NFT, mulai banyak yang ikut membuat NFT dengan gambar asal. Padahal, sistem blockchain sendiri tidak memungkinkan data apapun yang sudah diunggah untuk dihapus sehingga hal-hal yang bersifat sensitif atau data penting disarankan untuk tidak dijadikan NFT.
Walaupun begitu, sistem blockchain sendiri terbilang sangat aman dan hampir tidak mungkin untuk diretas. Tidak heran, jika pasar mata uang digital maupun NFT yang ada di blockchain sudah mencapai puluhan juta USD.
Berbeda dengan Jenis Aset Cryptocurrency
Sumber: voi
Diciptakannya NFT tentu bukan tanpa tujuan, namun memiliki sejumlah perbedaan dengan aset crypto lain seperti bentuk dan penggunaannya. NFT sendiri dibuat hanya sekali dan tidak bisa ditukarkan maupun diperdagangkan dengan barang lain karena memiliki nilai yang tidak sepadan. Selain itu, NFT memiliki data unik berupa sidik jari yang berfungsi memudahkan verifikasi setiap pemiliknya.
Pemilik NFT juga dapat menyimpan informasi tertentu seperti menempatkan tanda tangan di karya seni yang dimiliki dengan memasukkannya melalui metadata NFT. NFT yang dibuat juga terbatas sehingga kepemilikannya memang bersifat mutlak. Di mana, pemiliknya merupakan satu-satunya pihak yang memiliki karya orisinil NFT tersebut, walaupun ia memiliki hak cipta untuk memperbanyak suatu karya digital yang dijadikan NFT.
Baca juga: Miliki Lahan Virtual dengan 7 Rekomendasi Game Metaverse yang Tengah Populer
Cara Kerja yang Digunakan Berbeda
Sumber: gadgetren
Jika kamu masih bingung dengan cara kerja NFT sebagai aset digital, maka sederhananya NFT adalah aset digital yang tidak memiliki bentuk fisik atau hanya bisa dilihat dan diakses secara digital melalui smartphone, tablet, laptop, maupun PC. Di mana, aset digital ini dijual dalam bentuk digital dan bisa dibeli oleh siapapun.
Jika aset fisik seperti lukisan memiliki bentuk yang ada di sebuah kanvas, maka NFT adalah gambar, foto, video, atau musik yang menggunakan digital sebagai kanvasnya. Walaupun NFT bisa diperjualbelikan ke siapapun, namun kepemilikannya tetap orang pertama yang membuat atau mengunggahnya untuk dijadikan NFT.
Diumpamakan Seperti Sertifikat
Sumber: qmfinancial
NFT juga dapat disederhanakan lagi dengan mengumpamakannya seperti identitas atau sertifikat. Di mana, identitas yang bersifat unik ini menjadi aset digital dengan nilai berbeda-beda. Hanya saja NFT sebagai aset digital memiliki sifat yang eksklusif. Contoh mudahnya, kamu bisa menyamakan NFT seperti sertifikat digital. Selain itu, kepemilikan NFT juga dapat dibuktikan dengan tanda unik dan identitas unik oleh pemilik.
Dapat Dibeli Hanya dengan Menggunakan Mata Uang Digital
Sumber: harapanrakyatonline
Pada dasarnya, kehadiran NFT juga didorong oleh keinginan para pemilik aset mata uang digital yang ingin menggunakan kepemilikan crypto tidak hanya untuk investasi saja, melainkan sebagai alat pembayaran. Oleh karena itu, kehadiran NFT ini memungkinkan siapapun yang memiliki koin crypto untuk memiliki NFT.
Akan tetapi, belum semua mata uang digital atau cryptocurrency bisa menjadi alat pembayaran untuk membeli NFT. Sejauh ini, mata uang yang sering digunakan untuk transaksi NFT adalah ETH ether milik Ethereum.
Itu dia sejumlah hal tentang NFT yang wajib diketahui dan dipahami terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk ikut membelinya. Satu hal yang harus diketahui tentang NFT sebagai aset digital adalah setiap NFT mengandung catatan transaksi yang ada di blockchain berisi data penciptanya, harga, dan sejarah kepemilikan.
Jika kamu tertarik untuk menjadi kolektor NFT sebagai aset digital, kamu bisa mulai mencari-cari koleksinya di sejumlah marketplace NFT. Namun, jika kamu memiliki keahlian menggambar dan ingin menjadi NFT artist, maka kamu bisa memulainya. Buatlah desain NFT yang menarik dan beda sehingga banyak menarik minat orang untuk membelinya.
Oleh karena itu, pilihlah perangkat teknologi yang mampu mendukung kamu dalam membuat desain untuk dijadikan NFT seperti tablet atau laptop. Apalagi kini, kamu bisa mendapatkannya secara online melalui Eraspace. Ada banyak pilihan tablet maupun laptop dari sejumlah merek ternama yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Cukup dengan mengunjungi website resmi Eraspace atau download aplikasinya di smartphone. Yuk, temukan gadget pilihanmu secara mudah hanya di Eraspace sekarang.
Baca juga: Resmi Gabung Metaverse, Adidas Mulai Pasarkan Koleksi NFT Terbarunya