Canggihnya Teknologi AI, Terjemahkan Teks Kuno Berusia 5000 Tahun

Canggihnya Teknologi AI, Terjemahkan Teks Kuno Berusia 5000 Tahun

Sumber: onlinetechtips

Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi AI akhir-akhir ini semakin berkembang seiring dengan penggunaannya untuk banyak hal. Hal ini termasuk dalam menerjemahkan beragam tulisan dan bahasa termasuk teks kuno. Seperti yang baru-baru ini dilakukan oleh tim arkeologi bersama ilmuwan komputer melalui pemanfaatan program berbasis artificial intelligence.

Program yang dimaksud bisa menerjemahkan tablet kuno menggunakan mesin neural. Proses penerjemahan yang berhasil dilakukan pada teks kuno berusia 5000 tahun tersebut menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi AI semakin canggih. Seperti apa proses dan bahasa apa yang diterjemahkan oleh teknologi AI ini? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Sumber: ekitai solutions

Teks Kuno Bahasa Akkadia dan Sejumlah Peninggalan Mesopotamia Kuno
Para peneliti yang meliputi tim arkeolog dan ilmuwan komputer asal Israel memanfaatkan program berbasis AI untuk bisa menerjemahkan tablet cuneiform kuno yang terbuat dari lempengan batu berbahasa Akkadia. Bahasa Akkadia sendiri digunakan di sejumlah wilayah Mesopotamia meliputi Akkad, Asiria, Babilonia, Dilmun, Isin, hingga Larsa yang secara administratif saat ini menjadi Irak.

Teks kuno berusia 5000 tahun sebagai bahasa Akkadia ini diawetkan ke dalam sebuah skrip, lalu diadposi oleh bangsa Sumeria dan ditulis ke dalam aksara cuneiform. Sistem tulisan sendiri menggunakan simbol berbentuk baji dan diukir melalui tanah liat basah. Kemudian, diawetkan melalui kepingan tanah liat berasalh dari 2500 tahun sebelum masehi.

Berdasarkan jurnal PNAS Nexus pada Mei lalu, masih ada ratusan ribu tablet dalam bahasa Akkadia, namun tidak semuanya bisa diterjemahkan. Mengingat, hanya ada beberapa ahli yang bisa berbahasa kuno ini. Sementara itu, aksara cuneiform yang ada pada ratusan ribu tablet tersebut berisi dokumentasi sejarah, politik, sosial, ekonomi, hingga ilmiah Mesopotamia kuno.

Cuneiform merupakan aksara tertua yang masih diketahui manusia, namun sayangnya aksara ini sangat sulit dipahami karena hanya ada beberapa ratus ahli di dunia saja yang mampu memecahkan artinya. Kehadiran program yang dibuat menggunakan bantuan teknologi AI, maka ratusan ribu keping tanah liat berisi aksara paku ini bisa dikonversi secara digital ke dalam menerjemahkan bahasa Inggris dengan instan.

Baca juga: Samsung Rilis Aplikasi Galaxy Enhance-X untuk Edit Foto

Hasil Penerjemahan Memiliki Akurasi yang Diklaim Hingga 97 Persen
Hasil penerjemahan aksara Akkadia yang dilakukan para peneliti ke dalam bahasa Latin sendiri diklaim mencapai 97 persen dari sisi akurasinya. Menurut mereka, hasil penerjemahan ke dalam bahasa Latin jauh lebih mudah dibandingkan bahasa Inggris karena terdapat struktur kalimat lebih rumit. Hal ini juga diungkapkan oleh jurnal PNAS Nexus yang menyatakan tingkat akurasi terjemahannya cukup tinggi. Pada proses pengerjaannya, sistem AI akan bekerja saat ditugaskan dalam menerjemahkan teks tertulis secara formal.

Mulai dari dekrit kerajaan maupun tulisan para cendekia di masa lalu. Akan tetapi, sistem AI ini sedikit lebih effort dalam menerjemahkan sejumlah teks sastra seperti puisi. Menurut Gai Gutherz, ia tidak harus memahami bahasa Akkadia sama sekali agar bisa menerjemahkan tablet tersebut sehingga bisa mengetahui apa yang ada di balik sebuah cuneiform. Dia hanya cukup memanfaatkan algoritma dalam memahami maupun menemukan apa yang ada dalam masa lalu. Hal ini tentu menjadi sesuatu yang luar biasa dan patut diapresiasi.

Sumber: seoai

Teknologi AI Diharapkan Bisa Membantu Menerjemahkan Bahasa Kuno Lainnya
Dengan teknologi AI yang mampu menerjemahkan teks kuno berusia 5000 tahun, bukan tidak mungkin bahwa penerapannya bisa membantu mencari bahasa kuno lainnya maupun yang hilang karena penutur aslinya sudah tidak ada. Hal ini cukup memungkinkan jika mengacu pada kemampuan yang dimiliki AI dalam beradaptasi dengan kompleksitas dari jenis teks tertulis.

Bahkan, kemungkinan penerjemahan ini tidak hanya pada bahasa manusia, namun juga untuk menerjemahkan bahasa binatang. Hal ini dilakukan pada pengembangan AI oleh Earth Species Project dengan tujuan utama dari penerjemahan ini yaitu komunikasi dua arah antara manusia dan hewan. Tidak heran, jika nantinya kamu bisa memahami apa yang ingin disampaikan oleh hewan.

Walaupun terkesan lucu, namun itulah kecanggihan teknologi AI yang terus berkembang dan diterapkan di sejumlah bidang untuk mendukung kemajuan. Kemampuan teknologi AI yang bisa menerjemahkan bahasa Akkadia melalui teks kuno berusia 5000 tahun ini menjadi permulaan bagi penerapan AI dalam bidang penerjemahan. Pemanfaatan teknologi AI di berbagai bidang juga menunjukkan betapa canggihnya teknologi ini yang akan memudahkan aktivitas kehidupan manusia.

Apalagi teknologi AI tanpa disadari sudah mulai diterapkan pada gadget yang kamu gunakan setiap harinya seperti smartphone, tablet, maupun perangkat desktop. Hal ini akan mengubah gaya hidup yang nantinya menjadi lebih mudah dan praktis. Salah satu kebiasaan yang dimaksud adalah belanja online. Mendapatkan produk gadget saat ini semakin mudah dilakukan seperti melalui smartphone atau tablet itu sendiri.

Eraspace menjadi salah satu platform belanja online untuk membantu kamu mendapatkan produk gadget pilihan. Ada sejumlah produk gadget dari brand ternama yang bisa disesuaikan dengan bujet dan kebutuhan. Caranya dengan mengunjungi website resmi Eraspace atau download aplikasinya. Yuk, temukan pilihan produk gadget untuk dukung aktivitas harianmu secara mudah hanya di Eraspace, sekarang.

Baca juga: Kenalan dengan Knox Matrix Samsung yang Sudah Berusia 10 tahun



Copyright © 2013-present Magento, Inc. All rights reserved.