Bukannya Happy, 5 Controller Game ini Malah Bikin Keki Saat Dimainkan
Sumber: buradabiliyorum.com
Controller game pada platform gaming memiliki peran penting dalam mendukung kelancaran permainan. Di mana, setiap platform memiliki jenis controller yang berbeda-beda berdasarkan bentuk maupun fungsinya. Selain itu, sejumlah game juga menawarkan controller khusus yang dirancang untuk memudahkan aktivitas permainan seperti controller untuk game balap yang dirancang dengan bentuk stir kemudi layaknya stir mobil umumnya.
Akan tetapi, controller game yang seharusnya dirancang untuk membuat permainan semakin mudah dan menyenangkan, justru ada sejumlah controller yang membuat aktivitas permainan terganggu. Di mana, ada sejumlah controller yang dinilai oleh para pemain game sebagai produk gagal karena membuat aktivitas permainan menjadi sulit. Seperti apa controller game yang dimaksud? Berikut penjelasannya.
Nintendo 64
Sumber: kotaku.com
Controller game pertama yang dinilai kurang memuaskan adalah milik Nintendo 64. Di mana, desain controller ini sendiri hadir dengan 3 gagang yang terdiri dari tombol arah pada bagian kiri, joystick di tengah, lalu tombol aksi di bagian kanan. Kejanggalan akan kamu temukan saat mencoba memainkan joystick-nya karena terasa seperti menggenggam controller secara setengah bagian saja.
Di mana, desain dari controller Nintendo 64 dianggap kurang ergonomis sehingga menyebabkan kurangnya kenyamanan saat bermain menggunakan controller tersebut.
Nintendo Power Glove
Sumber: kincir.com
Masih di konsol Nintendo, di mana Nintendo menciptakan Power Glove dengan menggunakan strategi pemasaran melalui film berjudul The Wizard di tahun 1989. Film ini sendiri mendapatkan respon yang negatif dan kritik pedas karena penggasan tema masa depan dirasa terlalu berlebihan. Lalu, pada produk Power Glove, dinilai mengecewakan karena controller yang seolah menerapkan pengalaman 3D, namun game belum mendukung tampilan 3D pada masa itu.
Dengan begitu, para pemain harus mengorbankan kenyamanan mereka saat memegang controller dengan 2 tangan yang memiliki fitur gagal karena menerapkan teknologi yang dianggap terlalu cepat 10 tahun.
Baca juga: 7 Rekomendasi Game Open World dengan Durasi Permainan Terlama
Philip’s CD-i Controller
Sumber: steve benway youtube channel
Selanjutnya ada merek Philip’s yang mencoba menyaingi Nintendo pada tahun 1993 dengan meluncurkan cd-i. Di mana, konsol game ini dianggap gagal karena sejumlah kekurangan yang ada pada kualitas game-game yang buruk, software support yang kurang memadai, dan bentuk controller game yang mirip dengan remote TV. Dengan begitu, konsol dari Philips tersebut tidak mampu bersaing di industri game pada masa kejayaan Nintendo.
Controller The Kinect
Sumber: cnet
Pada awal peluncurannya, The Kinect memang sudah diprediksi menjadi produk gagal. Di mana, melalui trailer yang dirilis oleh Microsoft berisi tampilan sebuah keluarga yang tengah bersenang-senang dengan memainkan game menggunakan controller The Kinect. Lalu benar saja, saat hari perilisan The Kinect mengalami banyak bug, crash, hingga gagal mentransfer command ke CPU.
Ditambah kejadian error saat konsol dimainkan oleh orang yang memiliki warna kulit sedikit gelap. Walaupun Microsoft segera merilis produk tandingannya melalui Xbox One Controller, namun hal tersebut tidak mampu mengubah kenyataan bahwa The Kinect beserta controller game-nya menjadi produk gagal dan memalukan bagi Microsoft.
Wiimote & Nunchuk
Sumber: nintendo life
Controller game yang terakhir yaitu dari Nintendo untuk dimainkan melalui konsol Wii. Pada dasarnya, controller game yang satu ini cukup mengubah cara setiap pemain bermain game. Di mana, pengalaman menggunakan Wiimote & Nunchuck ini seolah unik dan menarik untuk dicoba. Akan tetapi, pada kenyataannya saat bermain game yang khusus menggunakan controller game ini dinilai mengecewakan.
Di mana, setiap pemain harus memegang dua benda tidak simetris, lalu mengayun-ayunkannya sehingga dianggap tidak praktis dan nyaman.
Pada dasarnya, controller game merupakan mediator antara pikiran dengan dunia game sehingga memiliki peran penting. Hal ini juga bisa membuat kualitas pada suatu game dianggap layak untuk dimainkan. Oleh karena itu, controller game yang dinilai aneh dan membuat para pemainnya merasa tidak nyaman akan menjadi minus, walaupun kualitas game yang dihadirkan cukup tinggi sekalipun.
Akan tetapi, produk yang dinilai gagal tersebut jelas menjadi acuan untuk para produsen mengembangkan teknologi yang lebih canggih sehingga memberikan kenyamanan saat digunakan. Hal ini dibuktikan dengan beragam controller game yang hadir saat ini untuk kebutuhan gaming. Apalagi controller game juga hadir untuk jenis mobile games yang dimainkan melalui smartphone.
Oleh karena itu, pastikan untuk memiliki smartphone yang dibekali spesifikasi dan fitur mumpuni di dalamnya. Kamu bisa mendapatkan smartphone tersebut secara online melalui Eraspace. Ada banyak pilihan smartphone dari merek-merek ternama yang bisa dipilih sesuai bujet dan kebutuhan dengan mengunjungi website resmi Eraspace atau download melalui smartphone. Yuk, dapatkan smartphone impianmu secara mudah hanya di Eraspace sekarang.
Baca juga: Mainkan Lewat Konsol atau PC, 7 Rekomendasi Game Balap Mobil Terbaik