5 Kontroversi Game yang Picu Kecaman Karena Konten Kekerasan
Sumber: esportsku
Perkembangan industri video game yang terus meningkat dari tahun ke tahun khususnya sejak era 70-an, melahirkan sejumlah karya game terbaik yang dimainkan banyak orang. Hal ini yang mengantarkan karya video game terbaik mendapatkan penghargaan berkat kesuksesannya. Akan tetapi, di samping kesuksesan ini, tidak sedikit karya game yang dikecam dan dianggap kontroversi.
Adapun kontroversi game ini terjadi karena adanya konten kekerasan di dalamnya. Elemen konten kekerasan dalam game membuat banyak pihak melakukan protes karena dianggap terlalu berlebihan dan memberikan dampak negatif bagi para pemainnya. Hal ini diyakini akan membuat perilaku di kehidupan nyata bisa terbawa oleh kontroversi game tersebut.
Ada sejumlah kontroversi game yang dikecam, bahkan mendapatkan pelarangan dari beberapa negara. Sejumlah game apa yang dianggap kontroversi untuk dimainkan? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Call of Duty: Modern Warfare 2 pada Misi No Russian
Kontroversi game yang pertama dan cukup dikenal dalam dunia game ada dalam Call of Duty: Modern Warfare 2. Hal ini ada pada salah satu misinya dengan judul No Russian yang memiliki elemen pembantaian sadis di dalamnya. Pada misi ini, setiap pemain akan berperan menjadi agen rahasia yang tengah menyamar dan terlibat serangan teroris di sebuah Bandara Internasional Rusia.
Selain itu, misi ini mengharuskan pemain untuk menyerang dengan cara membantai semua warga sipil menggunakan senjata berlaras panjang. Hal ini jelas memicu sebuah kontroversi karena adegan yang sifatnya eksplisit dan sadis. Tidak sedikit pemain yang mengkritik adegan tersebut karena dianggap tidak manusiawi hingga menghina sejumlah pihak tertentu.
Padahal, menurut Infinity Ward selaku pengembang dan penerbit Activision, adegan tersebut ditujukan untuk menggambarkan sebuah kekejaman maupun realitas dalam perang modern sehingga bisa memberikan dampak emosional sangat kuat bagi setiap pemain. Tidak heran, pada Modern Warfare II untuk versi 2022, misi No Russian harus dihapus demi menghormati semua pihak.
Sumber: steam
Hatred dengan Banyaknya Aksi Kekerasan Ekstrem
Lanjut kontroversi game yang mengandung konten kekerasan ekstrem berikutnya ada pada Hatred besutan Destructive Creations yang dirilis tahun 2015 lalu. Game ini menghadirkan kehebohan melalui tema sentralnya yang melibatkan karakter untuk melakukan sejumlah pembunuhan massal tanpa alasan jelas. Setiap pemain akan mengendalikan seorang karakter dengan niat membunuh orang sebanyak mungkin.
Lalu, sejumlah aksi kekerasan serta pembunuhan ini dihadirkan dengan elemen sangat ekstrem dan eksplisit di dalamnya. Untuk karakter utamanya digambarkan menjadi sosok sangat kejam yang tidak memiliki belas kasihan. Tidak heran, jika Hatred memicu beragam reaksi khususnya di kalangan pemain, industri, hingga masyarakat umum. Bahkan platform layanan game seperti Steam pernah memutuskan untuk untuk tidak menjual Hatred.
Baca juga: Panduan Bermain Game Metal Slug: Awakening yang Baru Dirilis
Grand Theft Auto yang Tuai Kontroversi di Sejumlah Negara
Grand Theft Auto alias GTA menjadi salah satu game yang memang seru untuk dimainkan, namun dianggap kontroversi. Game yang dirilis pada tahun 1997 melalui konsol PS1 ini sudah mulai sudah memicu kontroversi karena menghadirkan gameplay yang memungkinkan pemain melakukan kekerasan, pencurian mobil, hingga aksi kriminal lainnya.
Kontroversi game semakin jelas saat GTA III kembali diluncurkan pada tahun 2001. Apalagi kali ini game sudah menghadirkan grafis 3D yang membuat aksi kekerasan dalam gameplay tampak semakin nyata. Tidak heran, jika GTA menjadi salah satu game besutan Rockstar Games yang paling kontroversial di sepanjang sejarah.
Ditambah, dalam game ini terdapat konten Hot Coffee dengan berisi adegan tidak senonoh sehingga membuatnya mendapatkan kecaman dari sejumlah pihak yang membuat Rockstar Games akhirnya memutuskan untuk menghapusnya dari peredaran.
Manhunt dengan Konten Jagal yang Mengerikan
Masih menjadi salah satu karya Rockstar Games, Manhunt juga masuk ke kategori game yang kontroversial dan dikenal di industri game. Game yang dirilis pada tahun 2003 silam ini menjadi game bergenre horor dengan tingkat konten kekerasan dan kengerian sangat tinggi. Manhunt sendiri mengisahkan seorang narapidana yang melakukan serangkaian pembantaian brutal dengan melawan musuh menggunakan senjata improvisasi maupun gerakan mematikan.
Apalagi tingkat detail yang dihadirkan oleh Manhunt saat melakukan pembunuhan, sangat jelas. Di beberapa adegan, proses pembantaian dihadirkan begitu eksplisit dan sangat kejam. Tidak heran, jika kontroversi game ini memicu kritik banyak kelompok masyarakat khususnya untuk kalangan orang tua, pihak berwenang, hingga organisasi anti-kekerasan. Bahkan, sejumlah toko ritel game memutuskan untuk tidak menjual Manhunt dan di beberapa negara melarang hingga membatasi penjualannya.
Sumber: thelazymedia
Mortal Kombat yang Membuat Adanya Badan Rating Video Game
Kontroversi game yang terakhir ini justru alasan dari dibuatnya badan untuk rating game yaitu Mortal Kombat. Game yang dirilis pada 1992 silam ini menjadi kontroversi game pertama dalam dunia gaming yang cukup menarik perhatian publik karena adanya kandungan kekerasan maupun brutalisme luar biasa. Mengingat, saat itu belum ada game yang mengandung unsur-unsur tersebut di dalamnya.
Mulai dari gerakan mematikan pada finishing movers-nya yang sangat eksplisit sehingga menuai banyak perdebatan. Tidak heran jika Entertainment Software Rating Board alias ESRB lahir karena kontroversi game tersebut. Tugas dari ESRB selaku badan rating video game sendiri menjadi sebuah sistem peringkat untuk menginformasikan setiap pemain mengenai konten game maupun usia minimal dalam memainkan sebuah game. Terlepas dari hal tersebut, Mortal Kombat sendiri sampai saat ini tetap menjadi game fighting terbaik yang pernah dibuat.
Itu dia sejumlah kontroversi game yang mengandung konten kekerasan mengerikan di dalamnya sehingga menuai banyak kecaman. Hal ini karena sebuah video game dianggap memiliki potensi negatif yang berdampak pada kehidupan nyata setiap pemainnya. Apalagi jika menjadi representasi kekerasan ekstrem seperti pembunuhan sadis maupun tindakan kejahatan yang dapat merusak.
Oleh karena itu, penting bagi sebuah game memiliki batasan moral dan sensitivitas di dalamnya. Begitu juga dengan setiap pemain yang harus memiliki daya cerna yang baik ketika bermain sebuah game. Walaupun sebagian orang beranggapan jika eksplorasi dari sejumlah tema gelap maupun kontroversi merupakan bagian dari kreativitas pihak pencipta.
Selain itu, kamu juga masih bisa memilih sejumlah game yang tidak mengandung banyak unsur kekerasan di dalamnya, namun tetap seru untuk dimainkan. Salah satu game yang dimaksud adalah Marvel Spiderman 2. Apalagi kamu bisa mendapatkan bundling game ini dengan konsol PlayStation 5 Spiderman 2 Edition secara online melalui Eraspace.
Sedang ada promo pre order untuk konsol PlayStation 5 Spiderman 2 Edition di sini. Caranya dengan mengunjungi website resmi Eraspace atau download aplikasinya melalui smartphone. Yuk, dapatkan konsol gaming impianmu secara mudah hanya di Eraspace, sekarang.
Baca juga: 5 Rekomendasi Game Balap Sepeda Terbaik di Android