4 Perusahaan Teknologi yang Lakukan PHK Karyawan di Akhir Tahun
Sumber: FutureLearn
PHK yang dilakukan sejumlah perusahaan teknologi akhir-akhir ini menjadi hal yang hangat diperbincangkan. Di mana, sejumlah perusahaan ternama yang dianggap settle, ternyata harus memutuskan langkah untuk mengurangi para pekerjanya demi menyelamatkan bisnis. Bisa dikatakan bahwa langkah ini menjadi pilihan terakhir yang harus dilakukan.
Imbas dari ekonomi makro global yang sedang melanda dan konflik geopolitik yang tidak kunjung usai, seolah menjadi penyebab banyaknya perusahaan terutama di sektor teknologi yang mayoritas mendapatkan suntikan investasi dana global. Di Indonesia sendiri, setidaknya ada sejumlah perusahaan teknologi startup yang harus melakukan PHK secara massal. Yuk, simak sejumlah perusahaan teknologi yang dimaksud berikut ini.
Sumber: Galamedia News – Pikiran-Rakyat.com
GoTo
Siapa yang tidak kenal dengan perusahaan Gojek dan Tokopedia. Setelah berhasil melakukan merger dengan tujuan untuk berkompetisi di ranah global, perusahaan GoTo tampaknya harus melepas lebih dari seribu karyawannya dengan melakukan PHK. Perusahaan ini dengan karyawan yang berjumlah 9.630 tersebut dikabarkan melepaskan 1.300 pekerja atau sekitar 12 persen dari total awalnya.
Pemangkasan pekerja tersebut bukanlah terjadi tanpa sebab. Melainkan, lantaran GoTo berusaha untuk mewujudkan perusahaan yang bisa berdiri sendiri secara finansial serta secara sustainable dapat bertumbuh ke depan dalam jangka panjang pada era badai makro ekonomi global. Hal itu terbukti karena PHK ini tidak hanya terjadi di Tanah Air, melainkan juga di seluruh daerah operasional GoTo layaknya Vietnam dan Singapura.
Baca juga: 5 Perusahaan Raksasa Teknologi Ini Mulai Investasi ke Metaverse
Binary
Perusahaan selanjutnya yang dikabarkan melakukan PHK terhadap karyawannya datang dari startup pendidikan Binar. Sebanyak 20 persen karyawannya dikabarkan harus menerima kabar pahit PHK pada oktober lalu. Menurut Binar, keputusan tersebut diambil sebagai bentuk antisipasi terhadap ekonomi global yang sedang tidak tentu belakangan ini.
Setelah melakukan evaluasi internal penuh, Alamanda Shantika selaku CEO dan Binar mengklaim bahwa tenaga kerjanya perlu dikurangi sebanyak 20 persen kendati pertumbuhan signifikan yang dialami perusahaan tersebut. Beliau menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil sebagai strategi kuat untuk menghadapi ekonomi global yang belum memiliki kejelasan.
Sirclo
Pada akhir November lalu, salah satu startup negri kembali melakukan PHK kepada delapan persen karyawannya. Sirclo merupakan perusahaan e-commerce di Tanah Air yang hadir untuk membantu berbagai merek agar bisa berjualan online. Walau tidak menyebutkan angka pasti terkait jumlah karyawan yang diputus kerja, namun keputusan tersebut perlu diambil.
Alasan utama pemangkasan karyawan tersebut sama seperti perusahaan-perusahaan sebelumnya yaitu untuk bertahan dikala ekonomi makro global yang sedang goyah. Namun, Brian Marshal selaku founder dan CEO Sirclo Group menerangkan bahwa para karyawan terdapat akan mendapatkan kompensasi sesuai hak serta peraturan yang berlaku, juga pendampingan maksimal selama masa transisi terjadi.
Sumber: Teknologi ID
Ruangguru
Tidak hanya Binar, startup lain yang berasal dari bidang pendidikan yaitu Ruangguru dikabarkan juga melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawannya. Imbas situasi ekonomi global yang sedang tidak karuan dan dirasakan oleh perusahaan, keputusan tersebut pun menjadi jalan keluar yang perlu diambil.
Adanas Belva Syah Devara, CEO Ruangguru yang sempat menjadi salah satu stafsus Presiden Jokowi sempat memberikan komentar di sebuah unggahan dan mengatakan bahwa situasi ekonomi global akhir-akhir ini sedang jauh dari kata baik, bahkan berada di posisi terendah dibanding dengan puluhan tahun belakangan.
Sebagai perusahaan perintis, berbagai upaya jelas telah dipertimbangkan dan dilakukan untuk mempertahankan perusahaan di masa yang sulit seperti sekarang. Walau tidak disebutkan secara pasti, namun Manajemen Ruangguru menyampaikan PHK tersebut berdampak kepada ratusan karyawannya.
Nah itu dia empat perusahaan teknologi yang melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap pekerjanya. Dari badai PHK ini, keempat perusahaan mengklaim bahwa keputusan tersebut diambil karena kondisi ekonomi global yang sedang miris dan mencekik. Untuk itu, pastikan pengguna menggunakan kesempatan yang ada dengan dibantu smartphone mumpuni.
Untuk memaksimalkan kinerja dan peluang, pastikan kamu memiliki smartphone dengan kualitas terbaik dan dibeli dari tempat terjamin seperti Eraspace. Kamu bisa mendapatkan smartphone canggih dari berbagai merek ternama secara online di sini. Cukup dengan mengunjungi website resmi Eraspace atau unduh aplikasinya. Yuk, temukan smartphone impianmu secara mudah di Eraspace, sekarang.
Baca juga: 5 Rekomendasi Smartphone Mid-end dengan Chipset MediaTek Dimensity 810 di 2022